Rabu, 10 Februari 2016

Tokoh Teori Manajemen (Luther Gulick, Hanry Fayol Dan Frederick Winslow Taylor)



Frederick Winslow Taylor
PENDAHULUAN
Pemahaman materi manajemen di Indonesia adalah wajib.Pengetahuan mengenai manajemen pada umumnya perlu dimiliki oleh setiap individu, sebab keberhasilan suatu organisasi ditentukan oleh fleksibelitas, kepekaan dan kemampuan responsif organisasi terhadap perubahan.Dan fungsi manajemen merupakan generalisasi berdasarkan pengalaman serta analisis mengenai studi kasus.Fungsi manajemen secara umum berlaku universal yang mana artinya dapat diterapkan dimana saja, dana tidak bersifat kaku. Fungsi tersebut memungkinkan perubahan disesuaikan dengan keadaan setempat.fungsi manajemen ini merupakan alat yang ampuh untuk melakukan tugasnya, karena sifat ini merupakan hasil dari kenyataan bahwa fungsi-fungsi manajemen adalah sama saja, dalam seluruh organisasi dan waktu kapan saja. Fungsi-fungsi manajerial ini sama untuk perusahaan-perusahaan besa, kecil ataupun multinasional, organisasi kemasyarakatan atau ksemi kemasyarakatan, dan sebagainya. Walaupun mungkin diterapkan secara berbeda oleh manajer-manajer yang berbeda pula dalam hal ini tergantung pada variable-variabel seperti tipe organisasi, kebudayaan dan tipe anggota (karyawan) maka fungsi ini tetap sama. Dengan begitu manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa manejemen, semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Alasan utama diperlukannya manajemen adalah untuk mencapai tujuan, untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan, dan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas.

Dalam perkembangan menejemen, Luther Gulick mengemukakan bahwa manejemen dianggap sebagai ilmu dan seni, dimana Luther Gulick mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan (Science) yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan, karena telah dipelajari untuk waktu yang lama dan telah diorganisasi menjadi suatu rangakaian teori.Dan manajemen dapat berarti pencapaian tujuan melalui pelaksanaan fungsi-fungsi tertentu, tetapi dalam hal ini belum ada persamaan pendapat dari para ahli manajemen tentang fungsi-fungsi itu.Salah satu klasifikasi paling awal dari fungsi-fungsi manjerial yang dibuat oleh Henri Fayol, yang menyatakan bahwa perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pemberian perintah dan pengawasan adalah fungsi utama.[1]
PEMBAHASAN
1.                  LUTHER HALSEY GULICK
Luther Halsey Gulick (1892-1993) adalah seorang ilmuwan politik Amerika, Eaton Profesor Municipal Sains dan Administrasi di Universitas Columbia, dan Direktur nya Institute of Public Administration, yang dikenal sebagai seorang ahli administrasi publik.
Luther Halsey Gulick lahir 17 Januari 1892 di Osaka, Jepang.Ayahnya adalah misionaris Kongregasionalis Sidney Lewis Gulick (1860-1945) dan ibunya adalah Clara Mei (Fisher) Gulick. Luther Gulick lulus dari Oberlin College pada tahun 1914 dan menerima gelar Ph.D. dari Columbia University pada tahun 1920.
Gulick mengajar di Columbia 1931-1942, di mana ia diangkat Eaton Profesor Municipal Sains dan Administrasi. Pada tahun 1921 ia menjadi presiden yang Lembaga Administrasi Negara dan menjabat sampai 1962. Dia kemudian menjadi ketua dan menjabat sampai tahun 1982. Dari 1936-1938 ia menjabat di Komite tiga anggota Pengelolaan Administrasi (lebih dikenal sebagai Komite Brownlow) di 1937 ditunjuk oleh Presiden Franklin D. Roosevelt untuk membenahi cabang eksekutif dari pemerintah federal. Dari tahun 1954 hingga 1956, ia menjabat sebagai administrator kota New York City.Dia pensiun pada tahun 1961.
Dia meninggal 10 Januari 1993 di Greensboro, Vermont.Istri pertamanya Helen Swift meninggal pada tahun 1969.Istri keduanya, Carol W. Moffett, meninggal pada tahun 1989.Dia memiliki dua anak, Luther Halsey Gulick Jr dan Clarence Gulick.
Luther Gulick berbagi nama dengan kakeknya, misionaris Luther Halsey Gulick Sr (1828-1891), dan paman dokter Luther Halsey Gulick Jr (1865-1918). Kakek buyutnya adalah lebih awal misionaris ke Kerajaan Hawaii, Peter Johnson Gulick (1796-1877).
Adapun karya-karyanya yang paling terkenal adalah "Evolusi dari Anggaran di Massachusetts" (1920), "Refleksi Administrasi dari Perang Dunia II" (1948), "Kebijakan Amerika Hutan" (1951) dan "The Metropolitan Masalah dan Gagasan Amerika" (1962)
Diantara banyak prestasi lain di bidang administrasi publik, Luther Gulick mendefinisikan manajemen sebagai satu bidang ilmu pengetahuan (Science) yang berusaha secara sistematik untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerjasama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama ini lebih bermanfaat bagi kemanusian.[2]Menurut Gulick manajemen telah memenuhi persyararatan untuk disebutkan bidang ilmu pengetahuan, karena telah dipelajari untuk waktu yang lama dan telah diorganisasi menjadi suatu rangkaian teori.Teori-teori ini masih terlalu umum dan subjektif. Tetapi teori manajemen selalu diuji dalam praktek, sehingga manajemen sebagai ilmu akan terus berkembang.Hubungan antara teori dan praktek manajemen dapat dijelaskan bahwa praktek manajemen seharusnya selalu didasarkan atas prinsip-prinsip teori. Hubungan tersebut adalah praktek ->menimbulkan suatu teori -> menghasilkan prinsip-prinsip -> yang akan menjadi kaidah-kaidah -> dasar pengembangan kegiatan manajemen dalam praktek.[3]
Manajemen bukan hanya merupakan ulmu atau seni, tetapi kombinasi dari keduannya.Kombinasi ini tidak dalam proporsi tetap aka tetapi dalam proporsi yang bermacam-macam.Pada umumnya para manajer efektif mempergunakan pendekatan ilmiah dalam pembuatan keputusan, apabila dengan berkembangnya peralatan komputer. Di lain pihak dalam banyak aspek perencanaan, kepemimpinan, komunikasi, dan segala sesuatu yang menyangkut unsur manusia, dan bagaimanapun seorang manajer harus juga menggunakan pendekatan artistik (seni).[4]
Dan Luther Gulick memperkenalkan istilah yang terkenal dalam dunia proses manajemen yaitu POSDCORB singkatan dari: Planning, Organising, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting, dan Budgeting. POSDCORB adalah akronim banyak digunakan dalam bidang Manajemen dan Administrasi Publik yang mencerminkan pandangan klasik manajemen administrasi. Sebagian besar diambil dari karya industrialis Perancis Henri Fayol, pertama kali muncul dalam sebuah kertas 1937 staf dengan Luther Gulick dan Lyndall Urwick ditulis untuk Komite Brownlow. Selain itu istilah POSDCORB ada yang mengatakannya sebagai Planning, Organizing, Motivating, dan Controlling, namun klasifikasi Gulick lebih dikenal.
Proses manajemen tidak harus selalu mengikuti POCSCORB karena dalam berbagai situasi urutan proses akan tergantung pada waktu dan kondisi setempat. Adapun fungsi manajemen menurut Gulick, yang diterapkan dalam bidang perpustakaan adalah :
1.                  Perencanaan (Planning)
Salah satu tugas kepala perpustakaan ialah membuat perencanaan.Rencana adalah tindakan yang direncanakan atau diproyeksikan pada masa mendatang.Perencanaan memerlukan pengetahuan yang luas serta pengalaman. Hasilnya akannampak pada keputusan apa saja yang dilakukan serta metode pelaksanaan untukl mencapai sasaran.
Perencanaan yang sistematis mencakup langkah seperti:
a.                   Pengenalan masalah serta langkah yang diperlukan untuk mengatasinya
b.                  Mengumpulkan informasi mengenai masalah yang dihadapi
c.                   Menilai berbagai pemecahan alternative serta metode pelaksanaan untuk memecahkan masalah
d.                  Pengambilan keputusan untuk bertindak
e.                   Evaluasi pemecahan masalah berdasarkan pengalaman
2.                   Pengorganisasian (Organizing)
Organisasi berarti menyusun struktur kekuasaan formal, dengan batasan jelas dan dikoordinasi untuk mencapai objek tertentu.Objek ini dicapai dengan gabungan usaha berbagai spesialis dalam organisasi. Menyangkut perpustakaan, pola organisasi perpustakaan berbeda antara satu perpustakaan dengan perpustakaan lain tergantung pada :
a.                   Tujuan Perpustakaan
b.                  Sifat pemakai
c.                   Jenis staf perpustakaan
d.                  Jenis dokumen
e.                   Gedung perpustakaan
f.                   Sikap pemimpin terhadap perpustakaan
g.                  Pandangan hidup kepala perpustakaan.
Dalam pemilihan pola organisasi perpustakaan, biasanya dipilih antara administrasi dan jasa terpusat (sentralisasi) dengan desentralisasi.
3.                  Kepegawaian (Staffing)
Kepegawaian merupakan keseluruhan fungsi personil yang mencakup:
a.                   Kesempatan kerja dan pelatihan karyawan
b.                  Pemantapan lingkungan kerja yang menyenangkan untuk melaksanakan tugas.
Tujuan program staffing adalah menempatkan karyawan yang efisien dalam  jumlah cukup, yang masing-masing mempu melaksanakan tujuan perpustakaan. Dan perlu dikembangkan lingkungan yang memadai sehingga karyawan merasa mampu mengembangkan kemampuan mereka sebaik mungkin.Filosofi perpustakaan, kebijakan, dan prosedur menyangkut program staffing perlu dipahami dan dilaksanakan sebaik mungkin pada semua tingkat manajemen.
4.                  Pelaksanaan (Directing)
Pelaksanaan tidak akan berlangsung terkecuali telah diambil keputusan memulai pelaksanaan serta melanjutkannya. Pelaksanaan ini memerlukan pengarahan.Pengarahan merupakan tugas berkesinambungan dari pengambilan keputusan dan menyatukannya dalam perintah umum dan khusus serta melaksanakan perintah ini.Administrasi perpustakaan seperti kepala perpustakaan atau wakilnya diharapkan terus-menerus mengeluarkan perintah yang mendasari kebijakan perpustakaan. Pengarahan atau directing merupakan proses komplek menyangkut semua yang dilaksanakan dengan semestinya oleh semua karyawan. Pengarahan merupakan salah satu tantangan bagi para manajer.
Pengambilan keputusan merupakan bagian penting dari pengarahan. Pengambilan keputusan mencangkup langkah seperti berikut:
a.                   Mencari kesempatan yang tepat untuk mengambil keputusan (kegiatan inteligensi),
b.                  Mencari berbagai kemungkinan tindakan (kegiatan desain), dan
c.                   Memilih berbagai tindakan (kegiatan pilihan).
5.                  Koordinasi (Coordinating)
Pengkoordinasianmenyangkut pengaitan berbagai bagian organisasi untuk mencapai pelaksanaan (operator) yang harmonis. Ini merupakan penyesuaian terus-menerus akan berbagai bagian organisasi satu dengan lainnya; dengan demikian semua prosedur, operasi, dan kegiatan mengarah ke sumbangan maksimum terhadap organisasi. Pada sistem perpustakaa, pengkoordinasian mungkin mengacu pada organisasi sebagai keseluruhan atau terhadap setiap unit. Sebagai contoh bila kegiatan pengkatalogan dengan referensi tidak dikoordinasi maka akan terdapat kegiatan yang tidak salaing megisi sehingga tidak sesuai dengan tujuan perpustakaan. Misalnya bagian pengkatalogan perlu menjelaskan akses pada catalog melalui pengarang, judul, dan subjek (disertai penjelasan daftar tajuk subjek yang digunakan). Berdasarkan informasi ini maka bagian referensi akan membantu pemakai serta pihak referensi sendiri bagaiamane menemukan informasi secara cepat, tepat dan murah pada catalog perpustakaan. 
Bahwa semakin besar organisasi perpustakaan semakin besar keperluan koordinasi.Koordinasi hendaknya tumbuh dari kesadaran staf perpustakaan dan bersifat sukarela, bukannya dipaksakan.
6.                  Pelaporan (Reporting)
Gulick menyatakan bahwa reporting adalah …keeping those to whom executive is responsible informed as to what is going on, which thus includes keeping himself and his subordinates informed through records, research and inspection. Melalui pelaporan maka kepala perpustakaan melaporkan unjuk kerja dan kebutuhan perpustakaan terhadap pimpinan yang lebih tinggi.Dengan menggunakan dokumen dan hasil penelitian, kepala perpustakaan mengumpulkan data.Berdasarkan data ini, kepala perpustakaan mampu menunjukkan pada pimpinan seberapa jauh kinerja perpustakaan sekaligus membuktikan efesiensi keseluruhan perpustakaan.
Pelaporan pada umumnya mungkin dapat disebut sebagai hubungan masyarakat atau public relations.Kegiatan hubungan kemasyarakatan ini merupakan penghubung antara masyarakat dengan perpustakaan.
Pelaporan sering digunakan sebagai proses untuk menilai prosedur dan jasa perpustakaan. Pustakwan menggunakan pelaporan sebagai media karena pelaporan merupakan proses terus-menerus. Biaya pelaporan lazimnya diambilkan dari biaya perpustakaan sehingga tidak memberatkan beban pustakawan.
7.                  Penganggaran (Badgeting)
Penganggaran merupakan alat manajemen yang efektif selama penentuan dan pembuatan anggaran, berbagai kebutuhan dan sumber perpustakaan dapat ditinjau dan dinilai.Perencanaan cermat, akntansi dan control amat diperlukan dalam penganggaran.Kepala perpustakaan harus menguji kebutuhan perpustakaan atas dasar kontinuitas, artinya tidak terpaku pada kegiatan tahun per tahun.Dengan demikian kepala perpustakaan harus mampu membimbing, mengarahkan, dan ikut serta dalam menentukan anggaran.[5]
Unsur proses manajemen merupakan hal penting karenan memberi kegiatan yang dilakukan pihak manajemen dalam situasi kerja. Topik yang dihadapi manajemen mungkin berbeda namun prosesnya tetap sama saja.
2.                  HENRI FAYOL
Henri Fayol (lahir di Istanbul, 1841, meninggal di Paris, 1925) adalah seorang teoris manajemen atau administrasi asal Perancis. Fayol adalah salah satu kontributor paling berpengaruh dalam konsep manajemen atau ilmu administrasi sebagai pedoman pengelolaan organisasi-organisasi yang kompleks.[6] Dalam teori administrasinya, peninggalan Fayol yang paling terkenal adalah tentang lima fungsi utama manajemen. Menurut Fayol, praktik manajemen dapat dikelompokkan ke dalam beberapa pola yang dapat diidentifikasi dan dianalisis. Dan selanjutnya analisis tersebut dapat dipelajari oleh manajer lain atau calon manajer. Adapun 5 fungsi Manajemen (PO3C) yang telah dijelaskan diatas, terdiri dari :
1.                  Perencanaan (Planning) berupa penentuan langkah-langkah yang memungkinkan organisasi mencapai tujuan-tujuannya.
2.                  Pengorganisasian dan (Organizing), dalam arti mobilisasi bahan materiil dan sumber daya manusia guna melaksanakan rencana.
3.                  Memerintah (Commanding) dengan memberi arahan kepada karyawan agar dapat menunaikan tugas pekerjaan mereka
4.                  Pengkoordinasian (Coordinating) dengan memastikan sumber-sumber daya dan kegiatan organisasi berlangsung secara harmonis dalam mencapai tujuannya.
5.                  Pengendalian (Controlling) dengan memantau rencana untuk membuktikan apakah rencana itu sudah dilaskanakan sebagaimana mestinya.
Namun saat ini, lima fungsi tersebut telah diringkas sedetail mungkin menjadi tiga oleh Henri Fayol yaitu :
1.                  Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
2.                  Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
3.                  Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha
Dan Fayol juga terkenal akan 14 prinsip manajemennya. Prinsip ini disebut Fayol dalam karya aslinya sebagai 14 prinsip administrasi.Perbedaan terjemahan dan kiblat ilmu antara Anglo Saxon dan Continental menyebabkan banyak orang memahami Fayol sebagai teoris manajemen.Padahal ini disebabkan karya aslinya, "Administration Industrielle et Generale" yang diterjemahkan ke bahasa inggris "General and Industrial Management".Ilmu Manajemen berkembang di negara-negara Anglo Saxon, sedangkan ilmu Administrasi berkembang di negara-negara Continental.Pada perkembangan berikutnya, terdapat istilah tata usaha yang dipahami lewat bahasa belanda sebagai administratie yang maerupakan bagian dari Ilmu Administrasi itu sendiri.Pada akhirnya, di negara-negara jajahan terjadi reduksi makna administrasi menjadi dalam arti sempit tata usaha, sedangkan manajemen berkembang sesuai dengan proporsi aslinya.
Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur dalam arti bahwa perlu dipertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah.Adapun 14 prinsip manajemen yang dikemukakan oleh Fayol adalah sebagai berikut :
1.                  Division of labor (pembagian pekerjaan): Adanya spesialisasi akan meningkatkan efisiensi pelaksanaan kerja.
2.                  Authority (kewenangan): Hak untuk member perintah dan dipatuhi
3.                  Discipline (disiplin) : Harus ada respekdan ketaatan pada peranan-peranan dan tujuan-tujuan organisasi. Menurut Henry Fayol, disiplin merupakan hasil kepemimpinan yang baik di semua jenjang organisasi.
4.                  Unity of command (kesatuan komando) : Setiap karyawan hanya mendapat satu perintah untuk suatu pekerjaan. Henry Fayol mengatakan bahwa jika ada karyawan yang bertanggungjawab kepada beberapa atasan akan mengakibatkan petunjuk yang bertentangan.
5.                  Unity of direction (kesatuan dalam pengarahan) : Kegiatan-kegiatan yang terjadi dalam organisasi yang mempunyai tujuan sama sebaiknya ditangani oleh seorang manajer dengan menggunakan satu perencanaan saja.
6.                  Subordination of individual interest to the common good (kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi) : Kepentingan organisasi ditempatkan diaatas segala kepentingan, baik kelompok maupun pribadi.
7.                  Remuneration (remunerasi/ balas jasa) : kompensasi untuk pekerja yang dilaksanakan harus adil baik bagi karyawan maupun pemilik.
8.                  Centralization (sentralisasi) : Adanya keseimbangan yang tepat antara sentralisasi dan desentralisasi.
9.                  The hierarchy (hierarki/ garis wewenang) : Garis wewenang dan perintah yang jelas.
10.              Order (tata tertib) : Sarana dan manusia harus berada di tempat dan waktu yang tepat. Manusia harus berada pada pekerjaan yang cocok baginya.
11.              Equity (keadilan) : Para manajer harus bersahabat dan adil terhadap semua karyawannya.
12.              Stability of staff (stabilitas staf) : Stabilitas kondisi personal karyawan mutlak diperlukan dan harus mendapat perhatian bila tidak ingin target dan tujuan perusahaan terhambat dan terbengkalai.Perputaran karyawan yang terlalu sering tidak baik bagi kelancaran kegiatan perusahaan.
13.              Initiative (inisiatif) : Bawahan harus diberi kebebasan untuk membuat dan menjalankan rencananya, walaupun bisa saja terjadi kesalahan.
14.              Esprite de corps (semangat korps) : “kesatuan dan kekuatan”, pelaksanaan operasi organisasi perlu memiliki kebanggaa, kesetiaan dan rasa memiliki dari para anggota yang tercermin pada semangat korps.[7]
3.                  FREDERICK W. TAYLOR
Frederick Winslow Taylor lahir 20 Maret1856 dan meninggal 21 Maret1915 pada umur 59 tahun dia menjadi seorang insinyur mekanik asal Amerika Serikat yang terkenal atas usahanya meningkatkan efesiensi industri. Frederick Winslow Taylor adalah seorang yang disebut sebagai bapak manajemen ilmiah dan merupakan pemimpin intelektual dari Gerakan Efesiensi.Pasti kita penasaran dengan kontribusi Taylor pada bidang studi manajemen sehingga bisa menghasilkan suatu kajian yang disebut manajemen ilmiah. Dalam buku "Management" dari James Stoner memaparkan keterlibatan Taylor dalam evolusi teori manajemen.Manajemen ilmiah timbul sebagian karena adanya kebutuhan untuk menaikkan produktivitas.Amerika Serikat khususnya, tenaga terampil tidak banyak di awal abad kedua puluh.Untuk mengembangkan produktivitas dicarilah cara-cara untuk menaikkan efisiensi pekerja.
Taylor mendasarkan sistem manajemennya pada penelitian waktu kerja (time studies) di bagian produksi tempat ia bekerja. Pendekatan ini menandai awal yang sebenarnya dari manajemen ilmiah.Bukannya berdasarkan pada cara-cara bekerja tradisional, Taylor menganalisis dan mengukur waktu gerakan-gerakan yang dilakukan oleh buruh pabrik baja dalam serangkaian pekerjaan. Dengan penelitian waktu sebagai dasarnya, Taylor dapat memecahkan setiap pekerjaan ke dalam komponen-komponennya dan merancang cara pengerjaan yang tercepat dan terbaik untuk setiap pekerjaan. Dengan demikian ia menentukan seberapa pekerja akan dapat bekerja dengan peralatan dan bahan yang tersedia.
Walaupun metoda Taylor menghasilkan peningkatan-peningkatan produktivitas dan upah yang lebih tinggi pada keadaan tertentu, pekerja dan serikat buruh mulai menentang pendekatannya. Seperti para pekerja di Midvale, mereka takut bahwa pekerja yang bekerja lebih keras atau lebih cepat akan cepat menghabiskan pekerjaan apapun yang tersedia dan akan berakibat pemberhentian pekerja. Kenyataan bahwa para pekerja telah diberhentikan di perusahaan Simonds dan organisasi lain yang menggunakan metoda Taylor menyebabkan kekhawatiran itu. Dengan tersebarnya gagasan Taylor, penentangnya pun berkembang. Makin banyak pekerja menjadi yakin bahwa mereka akan kehilangan pekerjaan apabila metoda Taylor digunakan.
Namun Taylor menjelaskan filsafatnya, Ia berkata bahwa gagasannya itu berdasar pada empat prinsip:
1.                  Perkembangan manajemen ilmiah yang sebenarnya, sehingga misalnya metoda yang terbaik untuk melakukan setiap pekerjaan dapat ditentukan.
2.                  Pemilihan yang ilmiah terhadap pekerja, sehingga setiap pekerja dapat diberi tanggungjawab atas tugas yang paling cocok baginya.
3.                  Pendidikan dan pengembangan ilmiah untuk para pekerja.
4.                  Kerjasama yang erat dan bersahabat di antara manajemen dan pekerja.
Taylor mengatakan bahwa agar supaya prinsip itu dapat berhasil, dibutuhkan suatu "revolusi mental menyeluruh" di pihak manajemen dan pekerja.Daripada bertengkar mengenai keuntungannya masing-masing, mereka harus bersama-sama berusaha menaikan produksi. Dengan jalan itu, keuntungan akan ditingkatkan sampai ke tingkat di mana pekerja dan manajemen tidak akan berselisih. Singkatnya, Taylor berpendapat bahwa manajemen dan pekerja mempunyai kesamaan kepentingan dalam meningkatkan produktivitas.
Kedua tokoh tersebut sangat berpengaruh dalam teori menajemen yang menjadi salah satu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi,dan pemberdaya sumber daya organisasi lainnya dengan tujuan agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan disuatu tempat. Salah satunya yang diterapkan di sebuah perpustakaan dalam menjalankan tugas dan kegiatannya untuk mencapai tujuan. Dimana perpustakaan membutuhkan suatu manajemen dalam menjalankan semua proses yang direncanakan untuk masa mendatang, sehingga nantinya akan nampak sesuai sasaran yang diinginkan. Adapun kedua tokoh tersebut dapat dibandingkan bahwa pada teori Luther Gulick masih digunakan dalam organisasi maupun perusahaan dan khususnya dalam bidang perpustakaan untuk menerapkan manajemennya secara baik. Teori ini sangat dibutuhkan, namun semua proses manajemen tidah harus selalu mengikaan.kuti POSDCORB karena dalam berbagai situasi urutan proses akan tergantung pada waktu dan kondisi suatu perpustakaan. Sedangkan pada teori Henry Fayol dianggap bersifat tradisional yang mana teorinya masuk dalam teori organisasi klasik, sebab pengetahuan tersebut tidak lagi cukup tangguh untuk menghadapi kondisi masyarakat moderndan tidak memberikan gambaran secara menyeluruh.Dan pernyataannya bahwa fungsi-fungsi manajemen Fayol sudah ketinggalan zaman bukan berarti bahwa rangakaian fungsi manajemen diatas tidak penting dipelajari.Pengetahuan tetap perlu dipelajari, tetapi bukan lagi sebagai prioritas utama.Karena manajemen merupakan rangkaian aktivitas untuk menjalankan organisasi, maka yang perlu diprioritaskan adalah memahami budaya organisasi.
Dan setelah dua tokoh antara Luther Gulick dan  Henry Fayol ini dibandingkan dan mereka terdapatperbedaan. Lalu saya melakukan pembanding lagi dengan tokoh manajemen ilmiah yang dikenal dengan sebutan ”Bapak Manajemen” yaitu Frederick Winslow Taylor bahwa mekanisme dan teknik-teknik yang dikembangkan Taylor untuk melaksanakan prinsip-prinsip dasar yang sudah dijelaskan diatas antara lain studi gerak dan waktu, pengawasan fungsional (funcional foremanship). Sistem upah per potong direferensial, prinsip pengecualian, kartu instruksi, pembelian dengan spesifikasi dan standarisasi pekerjaan, peralatan serta tenaga kerja. Dan manfaat yang didapat dari perkembangan teknik-teknik manajemen ilmiah ini tampak pada perkembangan teknik-teknik riset operasi, simulasi, otomasi dan sebagainya dalam memecahkan masalah-masalah manajemen.
PENUTUP
Berdasarkan pemaparan di atas, pemahaman teori manajemen dari seorang tokoh yaitu Luther Gulick dan Henri Fayol yang berpengaruh besar dalam memberikan pemahaman mengenai POSDCORB dan PO3C yang mana manajemennya diterapkan dalam suatu organisasi khususnya dalam perpustakaan.Sehingga sangat penting dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemen secara efektif dan efisein, sehingga dapat meningkatkan kinerja yang ada di perpustakaan.Meskipun diantara kedua tokoh tersebut berbeda maka semua sangatlah penting untuk menjadi pembantu dalam menjalankan suatu manajemen yang ada di perpustakaan.
DAFTAR PUSTAKA

Basuko, Sulistyo. 1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: PT Gramedia Media Utama.
Fayol, Henri.1949. General and Industrial Management. New York: Pitman.
Gulick, Luther.1995.Manajemen is a Science”,Academy of Mangement Journal, Vol.8, No.1., Maret.

Handoko, T. Hani.1995. Manajemen edisi 2, Yogyakarta : BFEE-YOGYAKARTA.















[1] Henri Fayol, General and Industrial Management, Pitman New York, 1949, hal 21.
[2] Luther Gulick, Manajemen is a Science”, Academy of Mangement Journal, Vol.8, No.1., Maret 1965,  hal. 7-8.
[3] T. Hani Handoko, Manajemen edisi 2, Yogyakarta : BFEE-YOGYAKARTA,1995, hal. 11.
[4]Ibid, hal 12.
[5]Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 1993, hal 191-194.
[6]Ibid, hal 46.
[7]Ibid, hal 45-46.



Subscribe to Our Blog Updates!




Share this article!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Return to top of page
Powered By Blogger | Design by Genesis Awesome | Blogger Template by Lord HTML