Kata sitiran merupakan
terjemahan langsung dari kata citation dalam bahasa inggris. Sitiran/sitasi
adalah menunjukkan asal-usul atau sumber suatu kutipan, mengutip pernyataan
atau menyalin/mengulang pernyataan seseorang dan mencantumkannya di dalam suatu
karya tulis yang dibuat, namun tetap mengindikasikan bahwa kutipan tersebut itu
adalah pernyataan orang lain.
Ada pendapat dari beberapa tokoh mengenai pengertian sitasi/ sitiran, diantaranya:
Ä ALA glossary
of library and information science dalam hasugian (2005:5), Sitiran adalah
suatu catatan yang merujuk pada suatu karya yang dikutip atau pada
beberapa sumber yang memiliki otoritas.
Ä Kamus besar
bahasa indonesia (2005:1078) menyatakan bahwa, Sitiran adalah menyebut atau
menulis kembali kata-kata yang telah disebut (ditulis) orang lain. Referensi
berarti rujukan atau petunjuk, sedangkan citation (sitiran) berarti kutipan.
Ä Menurut sulistyo-basuki
dalam wibowo (2008:26), dalam kaitannya dengan sitiran dikenal 2 istilah yaitu
referencing (perujukan) => Mengarahkan pada perujukan kekarya yang telah ada
sebelumnya dan mengutip pengarang
sebelumnya. dan citation (sitasi/sitiran) => Mengarah pada karya yang diacu
yang dilakukan pengarang sesudah karya yang diacu dterbitkan. Kegiatan ini
merupakan bagian dari komunikasi ilmiah dan merupakan ciri pertumbuhan
pengetahuan.
Kesimpulan dari pendapat tokoh
diatas bahwa yang dimaksud dengan sitiran/sitasi adalah daftar pustaka dari
sejumlah dokumen yang dirujuk atau dikutip oleh sebuah dokumen dan setiap
daftar pustaka dokumen tersebut dimuat dalam bibliografi dokumen yang mengutip.
Sitiran bisa muncul dalam catatan kaki, catatan akhir, bibliografi ataupun
daftar pustaka. Kadang-kadang citation dianggap sinonim dengan reference,
tetapi bila kedua istilah tersebut diteliti dalam kamus bahasa ternyata makna
istilah tersebut memiliki makna yang berbeda.
Teknik Penulisan Sitasi
Pada
dasarnya ada 2 teknik penulisan sitasi:
1.
Catatan langsung (catatan perut)
Catatan
perut ditulis langsung di dalam baris-baris naskah, yang berisi
alamat rujukan singkat dari bahan yang diacu, yaitu: nama pengarang, tahun penerbitan,
dan halaman. Untuk artikel jurnal, artikel media massa, atau makalah, tidak
perlu dicantumkan nomor halamannya.
Contoh:
berelson (1952:18) mendefinisikan analisis isi sebagai “teknik
penelitian untuk mendeskripsikan secara obyektif, sistematik dan kuatitatif isi
komunikasi yang tampak,”.
Sedangkan para ahli yang lain
menyatakan, analisis isi adalah sebuah teknik penelitian untuk membuat
inferensi-inferensi dengan mengidentifikasi secara sistematik dan obyektif
terhadap karakteristik-karakteristik khusus pada sebuah teks (stone et al.,
1966:5).
2.
Catatan kaki (footnotes) atau catatan akhir (endnotes)
Footnotes
dan endnotes ditulis terpisah dari baris-baris naskah.
1. Catatan
Kaki (Footnotes):
Diletakkan di bagian bawah halaman, dipisahkan dari naskah utama
menggunakan garis. Informasi referensi yang dituliskan di dalam catatan kaki
adalah: nama pengarang (tidak dibalik susunannya), judul, penerbit,
kota, tahun, dan halaman. Untuk sumber berupa makalah atau artikel jurnal/media
massa, tidak perlu menuliskan nomor halamannya.
Contoh:
Berelson mendefinisikan analisis isi sebagai “teknik penelitian untuk
mendeskripsikan secara obyektif, sistematik dan kuatitatif isi komunikasi yang
tampak.”1
_______________
1 Benard Berelson, Content Analysis in Communications Research, Free
Press, New York, 1952, hal. 18.
2. Catatan
akhir (endnotes): Sama dengan
teknik penulisan catatan kaki. Perbedaannya terletak pada penempatan catatan.
Endnotes diletakkan terpisah di bagian akhir tulisan atau bab (chapter).
Contoh:
Berelson mendefinisikan analisis isi sebagai “teknik penelitian untuk
mendeskripsikan secara obyektif, sistematik dan kuatitatif isi komunikasi yang
tampak.”1
1 Benard Berelson, Content Analysis in Communications
Research, Free Press, New York, 1952, hal. 18.
Fungsi dari sitasi
Fungsi
dari sitasi diantaranya, sebagai berikut:
1.
Memberikan penghormatan kepada pelopor bidang ilmu
2.
Mengakui atau memuji hasil karya orang lain
3. Mengidentifikasi metodologi serta peralatan yang digunakan
dalam menghasilkan karya tersebut
4. Mengkoreksi pekerjaan sendiri dan mengkritik atau mengkoreksi
hasil karya orang lain yang telah terbitan sebelumnya
5.
Memperkuat klaim terhadap suatu penemuan
6.
Kesiagaan terhadap penelitian berikutnya
7.
Bukti keaslian data
8. Identifikasi penerbitan yang asli dimana suatu gagasan
atau konsep telah dibahas.
9.
Memberikan latar belakang bacaan
Jenis Dokumen Sebagai Sumber Sitiran
Ä
Jurnal atau majalah ilmiah
Dalam perkembangannya,
jurnal diartikan sebagai terbitan berkala yang pada umumnya berupa laporan
penelitian terbaru serta tulisan-tulisan ilmiah yang lain, yang mana digunakan
oleh mahasiswa pasca sarjana sebagai bahan penelitian yang wajib menggunakan
jurnal. Di dalam jurnal terdapat informasi dibidang ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Ä
Karya ilmiah
Karya ilmiah atau tulisan ilmiah merupakan salah satu dokumen yang dapat
disitir. Dan karya
ilmiah ini biasanya merupakan hasil dari pengembangan karya dari seseorang yang
mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi dan ilmu lain yang diperolehnya.
Tujuan dari karya ilmiah adalah:
agar gagasan karya ilmiah itu dapat dipelajari, lalu di dukung atau ditolak
oleh pembaca.
Ä
Buku
Buku merupakan salah satu jenis
dokumen yang sangat umum digunakan sebagai rujukan/sitasi dalam suatu bahan
makalah.
Ä
Kamus
Kamus merupakan jenis dokumen umum,
sangat banyak disitir, karena jenisnya yang bersifat menyeluruh, atau dapat di
pakai oleh segala jenis bidang ilmu, kecuali kamus-kamus yang bersifat khusus
atau subjek.
Ä
Surat kabar atau Koran
Surat
kabar merupakan terbitan berkala yang kebanyakan diterbitkan harian, isinya
tidak dibatasi pada satu subjek tertentu dan berisikan informasi atau berita
mutakhir. Tujuan diterbitkannya surat kabar adalah untuk menyebarluaskan berita
secara cepat dan tepat, oleh karena itu surat kabar diterbitkan secara harian.
Sumber Internet
Kebanyakan sitiran
digunakan bersumber dari internet yang
menyajikan informasi bermanfaat dan
mendukung penulisan karya ilmiah.
Hal ini disebabkan karena akses informasi melalui internet dapat
dilakukan dengan mudah dan cepat tanpa dibatasi ruang dan waktu. Selain itu,
internet menyajikan beragam jenis informasi mulai dan yang bersifat ilmiah
maupun non ilmiah. Terkadang sitiran yang bersumber dari intemet tidak mudah di
identifikasikan, apakah tergolong jenis jurnal, majalah dan sebagainya. Dalam
hal ini sumber internet bukanlah termasuk dalam jenis dokumen, namun merupakan
suatu media untuk mengakses informasi.
Dan
perlu diketahui, bahwa sumber internet itu tidak semuanya bisa digunakan
sebagai rujukan misalnya pada wikipwdia, bahwa sumber itu tidak valid, karena
sumber itu bisa diedit atau disunting. Maka dari itu sebelum mengambil sumber
dari rujukan internet terlebih dahulu harus diperhatikan apakah data itu valid
atau tidak.
Penerapan Sitasi Pada Perustakaan
Penerapan sitasi dalam kehidupan ilmuwan dan
pustakawan selalu bergelimang kutipan. Sejak awal kelahiran ilmu pengetahuan
dan perpustakaan-perpustakaan ilmiah, kegiatan kutip mengutip sudah lahir. Maka
tidaklah mengherankan kalau analisis sitasi dianggap cabang bibliometika dan
informetrika yang paling besar, serta dinamakan juga citation studies.
Bahwa antara sitasi dengan perpustakaan itu tidak dapat dipisahkan, Maka dari
itu dibutuhkanlah sebuah sitasi/sitiran untuk mengetahui sumber yang sebenarnya
diperoleh. Dan penerapan analisis sitiran ini dapat membantu dalam kebijakan
pengembangan koleksi agar bahan pustaka yang diadakan oleh perpustakaan sesuai
dengan kebutuhan pengguana sehingga akan optimal dalam penggunaanya. Dan dengan
adanya penerapan sitasi ini dana sedikit terbatas untuk pengadaan bahan pustaka
yang digunakan secara efektif dan
efisien.
Alamat Sitasi pada Teknologi Informasi
i Alamat ini dimaksud sebagai koreksi pada penulisan sitasi yang benar. selamat mencoba..^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar