Selasa, 22 Maret 2016

Peran Masyarakat Virtual Dalam Memanfaatkan Olx.Co.Id (Salah Satu Situs E-Commerce) Dalam Era Digital



A.                LATAR BELAKANG
            Pada era digital saat ini, kehidupan masyarakat tidak bisa lepas dari teknologi. Teknologi berkembang begitu pesat, apalagi perkembangan teknologi juga diiringi dengan perkembangan internet. Masyarakat juga sangat menikmati perkembangan teknologi yang ada pada saat ini. Dengan adanya teknologi, membuat urusan masyarakat yang jauh menjadi dekat, yang sulit juga menjadi mudah. Kelompok masyarakat seperti ini lah yang sering disebut dengan masyarakat virtual. Masyarakat virtual merupakan sebuah kehidupan masyarakat manusia yang tidak dapat secara langsung diinderakan melalui penginderaan manusia, namun dapat dirasakan dan disaksikan sebagai sebuah realitas Masyarakat dapat memanfaatkan teknologi serta internet  yang berkembang saat ini dalam berbagai macam kepentingan. Banyak kepentingan atau urusan masyarakat yang serba menggunakan elektronik. Misalnya saja e-banking, e-commerce, e-learning, dan masih banyak kegiatan lainnya yang serba dielektronikkan. Hal ini tentunya menunjukkan perkembangan teknologi yang ada di masyarakat begitu dimanfaatkan karena memang lebih memudahkan dan lebih praktis.

            Sejalan dengan perkembangan teknologi seperti ini, yang paling nampak jelas dimanfaatkan masyarakat dalam kehidupan sehari-harinya adalah dalam urusan ekonomi. Teknologi internet mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perekonomian dunia. [1]Banyak masyarakat yang memanfaatkan kecanggihan teknologi serta perkembangan internet untuk mengembangkan bisnisnya baik dalam bisnis yang masih kecil-kecilan maupun bisnis yang sudah besar dan berkembang. Dengan kecanggihan teknologi modern dan terbukanya jaringan informasi global yang serba transparan memudahkan masyrakat dalam memanfaatkan internet sebagai media komunikasi, kolaborasi dan kooperasi. Dalam hal perekonomianpun misalnya dalam berjual beli atau berdagang masyarakat pada saat ini banyak yang mengandalkan perdagangan elektronik. Perdagangan seperti ini juga sering dikenal dengan istilah e-commerce.
            E-commerce merupakan model bisnis yang non-face (tidak menghadirkan pelaku bisnis secara fisik) dan non sign (tidak memakai tanda tangan asli. [2]sebagai suatu perdagangan yang berbasis teknologi , e-commerce telah mengubah perdagangan konvensional. Selain itu, e-commerce juga telah mengubah paradigma bisnis klasik dengan menumbuhkan model-model interaksi antara pelaku usaha dan pembeli di dunia virtual.  Hal ini dikarenakan penjual dan pembeli tidak berinteraksi langsung. Namun penjual dan pembeli hanya berinteraksi melalui jejaring sosial yang menggunakan internet. Hal ini tentunya membuat kegiatan masyarakat dalam kesehariaannya terutama dalam hal jual beli menjadi lebih efeketif dan efisien. Dalam perdagangan elektronik seperti ini, banyak pula situs e-commerce yang digunakan oleh masyarakat dalam berdagang. Salah satunya adalah Olx.co.id.
            Masyarakat Indonesia dapat berjual beli apapun yang mereka inginkan tanpa ada siapapun yang dapat menghalanginya. Olx merupakan salah satu situs e-commerce yang dulunya bernama tokobagus.com. Situs ini memfasilitasi dan memudahkan masyarakat yang ingin melakukan jual beli secara online. transaksi dilakukan melalui situs ini. Olx memberikan sebuah edukasi tersendiri bagi penjual dan pembeli. Barang-barang yang bekaspun dapat diperjualbelikan dalam situs pedagangan ini. OLX Indonesia menyediaan berbagai pilihan barang dan jasa baik baru maupun bekas dan bermacam alternatif yang mencakup seluruh daerah Indonesia. Masyarakat yang akan membeli barang yang di promosikan dalam OLX tidak perlu melakukan registrasi terlebih dahulu. Namun untuk masyarakat yang ingin menjual produk di situs ini harus memiliki akun OLX terlebih dahulu. Semua kegiatan masyrakat tersebut tidak lepas dengan perkembangan teknologi dan internet.

B.                 RUMUSAN MASALAH
Dari uraian di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah bagaimana peran masyarakat virtual dalam memanfaatkan OLX.Co.id (salah satu situs e-commerce) dalam era digital saat ini?

C.                LANDASAN TEORI
1.                  Kelompok dan Perilaku Komunikasi
Kelompok adalah orang yang mempunyai tujuan bersama dan yang berinteraksi satu sam lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut.[3] Menurut Johnson dan Johnson dalam Derry (2005), Komunikasi kelompok dapat lebih bisa dipahami sebagai suatu pola interaksi daripada sebagai suatu rangkaian keterampilan khusus.[4]
Sebuah kelompok yang melakukan komunikasi akan menimbulakan perilaku komunikasi. Menurut Gould dan Kolb, perilaku komunikasi adalah segala aktivitas yang bertujuan untuk mencari dan memperoleh informasi dari berbagai sumber dan untuk menyebarluarkan informasi kepada pihak manapun yang memerlukan.[5] Perilaku komunikasi pada dasarnya berorientasi pada tujuan dalam arti perilaku seseorang pada umumnya dimotivasi dengan keinginan untuk memperoleh tujuan tertentu. Perilkau komunikasi dalam kelompok adalah tindakan dalam berkomunikasi.[6]

2.                  Pengertian  Masyarakat Virtual
Masyarakat Virtual adalah sebuah kehidupan masyarakat manusia yang tidak dapat secara langsung diinderakan melalui penginderaan manusia, namun dapat dirasakan dan disaksikan sebagai sebuah realitas. Kehidupan semacam ini tentu saja bukanlah kehidupan akhirat manusia, namun merupakan sisi lain kehidupan “masyarakat nyata” yang seperti kita ketahui selama ini. Di mana “masyarakat nyata” lebih menekankan pada jalinan kehidupan sosial manusia yang berbasis dan dibangun melalui penginderaan secara langsung.[7]
Dan pada dasarnya masyarakat virtual memiliki karakteristik yang identik dengan berbagai bentuk kelompok CMC (Computation Mediated Communication), dengan pola interaksi atau hubungan yang berbasis forum Mailing-list; Chatting System; MUD (Multiple User Dungeons, sebuah program komputer yang menyediakan fasilitas untuk berinteraksi, berfantasi, dan beraksi dengan user-user lain dengan peran masing-masing) dan MOO (MUD Object-Oriented, sistem virtual reality secara online berbasis teks dengan banyak pengguna yang terhubung pada saat yang sama); Area Diskusi berbasis Web; serta Usenet News-Group. Dasar pembentukannya pun hampir sama dengan pola-pola terbentuknya sebuah komunitas atau masyarakat yang berdasarkan pada minat, bakan, profesi, maupun kepentingan masing-masing anggotanya. Proses pembentukan ini pun tentu saja tidak tanpa tujuan. Sedikitnya ada tiga tujuan yang ditargetkan para individu dalam masyarakat cyber tersebut, diantaranya: knowledge management, sharing knowledge, serta community of practice.[8]

3.                  Perilaku Masyarakat
Setelah masyarakat virtual tersebut terbentuk, ia kemudian membangun dirinya dengan sepenuhnya mengandalkan interaksi sosial dan proses sosial dalam kehidupan kelompok (jaringan) intra dan antar sesama anggota masyarakat virtual. Konstruksi masyarakat virtual ini pada mulanya terbentuk dari interaksi intra dan antar jaringan kemudian berkembang menggunakaan sistem laba-laba yang pada akhirnya membentuk pemukimannya sendiri. “Pemukiman virtual” ini tentu saja memiliki karakteristik tersendiri, seperti: tingkat interaktivitas yang minim, terdiri dari berbagai komunikator, keanggotaan berkelanjutan yang minim pula, serta virtual common-public-space, di mana sebagian besar interaksi kelompok CMC terjadi.
Interaksi keanggotaan, ada 2 macam yaitu yang bersifat sementara ada pula yang bersifat tetap. Mengenai interaksi sosial, terjadi pada anggota masyarakat yang sepintas lalu ingin “jalan-jalan” dan hanya bermain di dunia maya melalui browsing atau searching, kemudian meninggalkannya. Sedangkan interaksi sosial tetap, umumnya merupakan para pengguna internet (netter) yang setiap saat berada dalam dunia virtual. Mereka bergaul, menyapa, bercinta, berbisnis, bahkan mencuri dan lain sebagainya dalam masyarakat virtual.  Artinya, pola-pola komunikasi masyarakat cyber ini sangat bermacam-macam, mulai dari porsonal, privasi, bahkan intim. Sebagian besar ‘penduduk tetap’ masyarakat virtual tersebut memiliki alamat dan rumah di sana dengan status penyewa maupun pemilik. Merekalah orang-orang yang memiliki e-mail, website, bahkan provider. Setiap saat mereka memanfaatkan alamat dan rumah mereka untuk berinteraksi dengan sesama anggota masyarakat virtual guna berbagai kebutuhan. Bahkan, realitas perkembangan teknologi yang diikuti dengan perubahan pola kehidupan bermasyarakat manusia, mampu mempengaruhi kehidupan manusia itu sendiri.
4.                  Definisi E-Commerce
Salah satu karakteristik utama era informasi dan komunikasi baru saat ini ialah ditandai dengan hadirnya praktek bisnis secara elektronik atau yang telah dikenal dengan istilah E-Commerce atau E-Business.[9] E-Commerce menggambarkan cakupan yang luas mengenai teknologi, proses, dan aplikasi dalam melakukan bisnis, baik yang sifatnya privat (antar perusahaan), public (umum), maupun komunikasi tertentu dalam negeri dan internasional, tanpa melibatkan kertas sebagai sarana mekanisme transaksi tetapi melalui media elektronik.[10]
E-Commerce merupakan model bisnis modern yang non-face (tidak menghadirkan pelaku bisnis secara fisik) dan non-sign (tidak memakai tanda tangan asli). Hadirnya e-commerce memungkinkan terciptanya persaingan antara pelaku usaha kecil, menengah, dan besar dalam merebut harga pasar.[11] Perdagangan elektronik (e-commerce) adalah salah satu masalah yang sangat kompleks, karena dapat ditinjau dari berbagai perspektif, baik teknologi dan sains menyangkut teknologi komputer serta perangkat-perangkatnya, perspektif ekonomi menyangkut kegiatan perdagangan atau bisnis yang mengahasilkan keuntungan bagi perusahaan atau pelakunya, perspektif hukum menyangkut upaya penyelesaian sengketa yang terjadi di antara para pihak baik dalam perdagangan elektronik, maupun perspektif sosial menyangkut dampak teknologi internet atau elektronik terhadap kebiasaan dalam masyarakat.[12]
Sementara ini di kalangan masyarakat luas masih ada yang menganggap bahwa e-commerce dalam prakteknya hanya sebagai online shopping (belanja melalui web).[13] Padahal e-commerce tidak semata-semata menyangkut masalah transaksi on-line saja, tetapi juga mencangkup aktifitas-aktifitas lainnya, seperti melakukan relasi dengan pelanggan pengidentifikasi terhadap peluang mitra bisnis, dan planning produk.[14] Sedangkan web shopping yang notabene merupakan dimensi terkecil lainnya dari e-commerce mempunyai kelebihan tersendiri di dalamnya, seperti untuk mendownload software langsung dari web, serta melakukan transaksi on-line stok.[15]

5.                  Jenis E-Commerce
Secara garis besar, transaksi jual beli melalui e-commerce dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu:
a.                   Businnes To Business (B2B)
Business To Business adalah sistem komunikasi bisnis on-line antar pelaku bisnis yang berbasis pada perusahaan atau organisasi bisnis[16] dalam aplikasinya, B2B ini dapat mempermudah sebuah perusahaan untuk menciptakan suatu hubungan elektronik dengan para pemasok, distributor, dan mitra bisnis lainnya.[17] Adapun karakteristik dari B2B ialah: [18]
1)        Trading Partners yang sudah saling mengenal dan hubungan terjalin sudah cukup lama. Oleh sebab itu, pertuaran informasi maupun transaksi yang dilakukan didasari atas kebutuhan dan kepercayaan.
2)        Pertukaran data dilakukan secara berulang-ulang dan berkala dengan sistem format data yang sama dan menggunakan standar yang sama pula sesuai kesepakatan.
3)        Salah satu pelaku harus menunggu partner bisnis yang lainnya untuk mengirim data.
4)        Model yang lazim digunakan ialah peer to peer, yang mana processing intelegence dapat didistribusikan di ketua pelaku bisnis.

b.                  Businees To Consumer (B2C)
Business To Consumer adalah transaksi ritel pada pembelian individual.[19] Dalam dataran praktis metode ini bisa juga dilakukan dengan mekanisme toko on-line (electronic mall shopping), di mana para penyelenggara portal menyediakan katalog produk dan pelayanan yang ditawarkan, sedangkan para konsumen bebas melihat dan memilih barang yang dibelinya seperti halnya melihat yang ada di dalam etalase.[20] B2C mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1)        Terbuka untuk umum (public), dan informasi yang disebarkan bersifat umum pula.
2)        Service yang dilakukan bersifat umum, sehingga mekanismenya dapat digunakan olehn khalayak ramai.
3)        Service diberikan pada permintaan, di mana konsumen berinisiatif dan produsen harus siap memberikan respon terhadap inisiatif konsumen tersebut.

6.                  Model E-Commerce
Terdapat lima model bisnis yang yang termasuk dalam bisnis e-commerce di Indonesia, diantaranya yaitu:[21]
a.                   Classifieds/listing/iklan baris
Ini adalah model bisnis e-commerce paling sederhana yang cocok digunakan di negara-negara berkembang. Dua kriteria yang biasa diusung model bisnis ini:
1)         Website yang bersangkutan tidak memfasilitasi kegiatan transaksi online
2)         Penjual individual dapat menjual barang kapan saja, dimana saja secara gratis
Tiga situs iklan baris yang terkenal di Indonesia ialah Tokobagus, Berniaga, dan OLX. Kaskus selaku forum online terbesar di Indonesia juga bisa dibilang masih menggunakan model bisnis iklan baris di forum jual belinya. Ini dikarenakan Kaskus tidak mengharuskan penjualnya untuk menggunakan fasilitas rekening bersama atau escrow. Jadi transaksi masih dapat terjadi langsung antara penjual dan pembeli. Metode transaksi yang paling sering digunakan di situs iklan baris ialah metode cash on delivery atau COD.
b.                  Marketplace C2C (Customer to Customer)
Ini adalah model bisnis dimana website yang bersangkutan tidak hanya membantu mempromosikan barang dagangan saja, tapi juga memfasilitasi transaksi uang secara online. Berikut ialah indikator utama bagi sebuah website marketplace:
1)        Seluruh transaksi online harus difasilitasi oleh website yang bersangkutan
2)        Bisa digunakan oleh penjual individual
Kegiatan jual beli di website marketplace harus menggunakan fasilitas transaksi online seperti layanan escrow atau rekening pihak ketiga untuk menjamin keamanan transaksi. Penjual hanya akan menerima uang pembayaran setelah barang diterima oleh pembeli. Selama barang belum sampai, uang akan disimpan di rekening pihak ketiga. Apabila transaksi gagal, maka uang akan dikembalikan ke tangan pembeli. Tiga situs marketplace di Indonesia yang memperbolehkan penjual langsung berjualan barang di website ialah Tokopedia, Bukalapak, dan Lamido. Ada juga situs marketplace lainnya yang mengharuskan penjual menyelesaikan proses verifikasi terlebih dahulu seperti Blanja dan Elevenia.

c.                   Shopping mall

Model bisnis ini mirip sekali dengan marketplace, tapi penjual yang bisa berjualan disana haruslah penjual atau brand ternama karena proses verifikasi yang ketat. Satu-satunya situs online shopping mall yang beroperasi di Indonesia ialah Blibli.
d.                  Toko online B2C (Business to Consumer)
Model bisnis ini cukup sederhana, yakni sebuah toko online dengan alamat website (domain) sendiri dimana penjual memiliki stok produk dan menjualnya secara online kepada pembeli. Beberapa contoh toko online di Indonesia ialah Bhinneka, Lazada Indonesia, BerryBenka, dan Bilna 1. Tiket.com, yang berfungsi sebagai platform jualan tiket secara online, juga bisa dianggap sebagai toko online.
e.                   Toko online di media sosial
Banyak penjual di Indonesia yang menggunakan situs media sosial seperti Facebook dan Instagram untuk mempromosikan barang dagangan mereka. Uniknya lagi, sudah ada pemain-pemain lokal yang membantu penjual berjualan di situs Facebook yakni Onigi dan LakuBgt. Ada juga startup yang mengumpulkan seluruh penjual di Instagram ke dalam satu website yakni Shopious.
Membuat toko online di Facebook atau Instagram sangatlah mudah, sederhana, dan asiknya gratis! Tapi penjual tidak dapat membuat templatenya sendiri. Di Indonesia, channel BBM pun juga sering digunakan sebagai media jual beli barang.


7.                  Sejarah Tentang olx.com
Tokobagus Didirikan pada tanggal 9 Juni 2005 oleh dua orang pemuda Belanda, Arnold Sebastian Egg dan Remco Lupker. Tokobagus berkembang pesat luar biasa. Juli 2013 memiliki lebih dari 1 miliar pageviews bulanan dan mentargetkan masuk top five situs iklan baris terbesar di dunia. Tepatnya Selasa (20/5/2014), branding Tokobagus yang sudah begitu melekat akhirnya harus diganti dengan nama yang kurang “indonesia” yaitu OLX.
Kelebihan OLX Indonesia menyediakan berbagai pilihan barang dan jasa, baik baru maupun bekas, dan bermacam alternatif yang mencakup seluruh daerah di Indonesia. Selain itu, apabila ingin melakukan kontak dengan penjual yang memasang iklan di OLX Indonesia, tidak diharuskan untuk registrasi terlebih dahulu. Situs ini juga menyediakan tab spesifikasi produk atau jasa yang dibutuhkan, seperti merk, tipe, tahun maksimum dan minimun, serta harga maksimum dan minimum. OLX Indonesia juga tersedia dalam bentuk Mobile Version dan Official Application for Android. Tidak ada biaya untuk pemasangan iklan, kecuali apabila meminta layanan promosi tambahan (promo point)untuk iklan-iklan yang dipasangkan. Biaya yang dikenakan tersebut hanya bersifat “dianjurkan” buka “diharuskan”. Sedangkan kekurangannya adalah Kemungkinan terjadinya berbagai macam penipuan sangat besar karena penyediaan layanannya yang gratis dan terbuka untuk umum.

D.                PEMBAHASAN
Masyarakat virtual yang hidup di era digital seperti saat ini memanfaatkan perkembangan internet dengan berbagai kepentingan. Salah satunya adalah untuk kepentingan bisnis. Banyak bisnis dalam berdagang yang dilakukan secara elektronik. Istilah inilah yang sering disebut dengan e-commerce. Salah satu situs e-commerce yang paling banyak digunakan masyarakat saat ini adalah olx.co.id. Masyarakat dapat melakukan jual beli dengan hanya memanfaatkan layanan internet.
Dalam situs ini, masyarakat bebas menjual apapun barang yang ingin diperjualbelikan, baik barang baru maupun barang-barang bekas. Semisal saja ada barang bekas yang tidak terpakai di rumah, dapat dijual kembali di olx ini. Semua ini tak lepas dari perkembangan teknologi yang ada. Penjual harus memilki akun olx untuk dapat memasang iklan barang yang akan dijual. Disini tidak dikenakan tariff sepeserpun.
Perkembangan internet berimplikasi pada perubahan cara berorganisasi, merancang, memproses, memproduksi, memasarkan, dan menyampaikan produk. Dalam aplikasinya e-commerce ditunjang oleh beberapa faktor dan infrastruktur. Adapun faktor penunjang utama meliputi:[22]
a.                  Orang (People), mencangkup pembelian (customer), penjual (merchant), perantara, manajemen, dan staf sistem informasi.
b.                  Kebijakan publik (public Policy), meliputi pajak, yuridi, domain name, dan lainnya.
c.                  Standar teknis, baik untuk dokumen, keamanan, protokol, jaringan, maupun pembayaran.
d.                 Organisasi, yaitu pertner bisnis, kompetitor, asossiasi, dan instansi pemerintah.

Sedangkan infrastruktur pendukung e-commerce meliputi:[23]
a.                  Common Business servises infrastruktur, seperti security smart/ authentication, pembayaran elektronik, direktori, dan katalog.
b.                  Messaging and information distribution infrastructur, seperti Email dan Hypertext Transfer Protokol.
c.                  Multimedia content and network publishing infrastructur, seperti HTML, Java, World Wide Web, dan VRML.
d.                 Network Infrastructure, baik untuk database, pelanggan, maupun internet, VAN, Intranet, dan exstranet.
e.                  Interfacing Infrastructure, baik untuk database, pelanggan, maupun aplikasi.

Gambar : ecommerce-flow
Alur Transaksi

E.                 PENUTUP
Dari uraian di atas, dapat diambil simpulan bahwa masyarakat virtual banyak yang memanfaatkan perkembangan teknologi dan internet pada saat ini untuk berbagai macam kepentingan ekonomi atau kepentingan bisnis. Pada era sekarang sering dikenal dengan istilah e-commerce. Dengan adanya internet ini, masyarakat dimudahkan dalam melakukan transaksi jual beli. E-commerce membuat penjual dan pembeli tidak bertemu secara langsung. Namun, mereka hanya bertemu di dunia maya (virtual). Seperti hal nya kasusnya dalam salah satu situs E-commerce yakni olx. Dalam olx ini, masyarakat secara mudah dapat mengiklankan dan menjualbelikan barang yang diinginkan. Jika sudah terjadi kesepakatan untuk jual beli, maka penjual dan pembeli dapat melakukan COD (cash on delivery). Sehingga pembeli tak hanya melihat barangnya dari dunia maya saja, namun juga dapat melihat barang aslinya. Dari hal tersebut, akan mengurangi terjadinya penipuan.

DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim Barkatulla.Sengketa transaksi e-commerce internasional. 2010 . Banjarmasin:FH Unlam Press
Abdul Halim Barkatullah, Sengketa Transaksi E-Commerce Internasional: Pengertian, Sebab Kemunculan dan metode Penyelesaian Yang efektif. 2010. Bandung: Nusa Media
Anastasia Diana, Mengenal E-Commerce. 2001 .Yogyakarta: Andi
Ichwanudin. Hubungan PerilakuKomunikasi Peserta Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) dengan Adopsi Program Sapta Pesona di Kabupaten Sukabumi, Skripsi. 1998.Bogor: Institut Pertanian Bogor (IPB).
Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. 2008 .Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Niniek Suparni.Masalahcyberspace problematika hukum dan antisipasi pengaturannya. 2001. Jakarta: Fortun Mandiri Karya
Nova Yohana Dan tika Wulandari, “Perilaku Komunikasi Kelompok Komunitas Virtual Kaskus Regional Riau Raya”, vol. 17 No.2, Desember 2014, Hal: 117-128. Diakses di
Onno W. Purbo, dan Aang Arif Wahyudi. Mengenal e-Commerce. 2000. Jakarta: Alex Media Komputindo
Rino Setyadi, “Komunikasi Virtual: Sebuah Keniscayaan Masyarakat Teknologi”, dalamhttp://komunikasi.us/index.php/course/4899-komunitas-virtual-sebuah-keniscayaan-masyarakat-teknologi, diakses tanggal 3 Maret 2016.
Sharon J. Derry, Interdisciplinary Collaboration: an Emerging Congnitive Science. 2005 New Jersey: Lawrence Erlbaum.


[1] Abdul Halim Barkatulla.Sengketa transaksi e-commerce internasional.(Banjarmasin:FH Unlam Press,2010 ) hlm. 1
[2]Niniek Suparni.Masalahcyberspace problematika hukum dan antisipasi pengaturannya.(Jakarta: Fortun Mandiri Karya, 2001). hlm.33
[3] Mulyana, Deddy., Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008).
[4] Sharon J. Derry, Interdisciplinary Collaboration: an Emerging Congnitive Science. (New Jersey: Lawrence Erlbaum, 2005).
[5] Ichwanudin. (1998). Hubungan PerilakuKomunikasi Peserta Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) dengan Adopsi Program Sapta Pesona di Kabupaten Sukabumi, Skripsi.
Bogor: Institut Pertanian Bogor (IPB).
[6] Nova Yohana Dan tika Wulandari, “Perilaku Komunikasi Kelompok Komunitas Virtual Kaskus Regional Riau Raya”, vol. 17 No.2, Desember 2014, Hal: 117-128. Diakses di
[7]Rino Setyadi, “Komunikasi Virtual: Sebuah Keniscayaan Masyarakat Teknologi”, dalam http://komunikasi.us/index.php/course/4899-komunitas-virtual-sebuah-keniscayaan-masyarakat-teknologi, diakses tanggal 3 Maret 2016.
[8] Ibid,.
[9] Anastasia Diana, Mengenal E-Commerce, (Yogyakarta: Andi, 2001), hlm.1
[10] Onno W. Purbo, dan Aang Arif Wahyudi, Mengenal e-Commerce, (Jakarta: Alex Media Komputindo, 2000), hlm.1
[11] Abdul Halim Barkatullah, Sengketa Transaksi E-Commerce Internasional: Pengertian, Sebab Kemunculan dan metode Penyelesaian Yang efektif, (Bandung: Nusa Media, 2010), Hal. 2.
[12] Ibid,. Hal 22
[13] Onno W.Purbo, “10 Pertanyaan tentang E-Commerce, Mikrodata, vol.11 Seri 15, (Jakarta:PT. Elex Komputindo, 2000), hlm.50
[14] Anastasia Diana, Mengenal E-Commerce.... hlm.11
[15] Onno W.Purbo, Mengenal e-Commerce.... hlm.51
[16] Onno W. Purbo, dan Aang Arif Wahyudi, Mengenal e-Commerce...  hlm.57
[17] Anastasia Diana, Mengenal E-Commerce.... hlm.139
[18] Onno W. Purbo, dan Aang Arif Wahyudi, Mengenal,... hlm.5

[19] Anastasia Diana, Mengenal.,.. hlm.20
[20] Onno W. Purbo dan Aang Arif Wahyudi, Mengenal., Hlm.59
[21] Enricko Lukman, diunduh di https://id.techinasia.com/5-model-bisnis-ecommerce-di-indonesia
[22] Anastasia Diana, Mengenal.,.. hlm.16
[23][23] Ibid.



Subscribe to Our Blog Updates!




Share this article!

3 komentar:

Return to top of page
Powered By Blogger | Design by Genesis Awesome | Blogger Template by Lord HTML